Biarlah suara-suara itu berziarah
Sambil melantunkan mantra yang berguguran
Pada sebuah pagi terlelap
Panahmu terlepas dari genggaman dendam
Terasa perih menembus debur sanubariku
Sampai mitos tembok pun mengalirkan erangan
Menggelitik bayi-bayi dari gendongan
Segala menjadi gelap
Gentayangan di antara kehampaan akal
Biarlah suara-suara itu berziarah
Sementara terpaan angin masih menunggu
Dan suara kita menjelma luka
Yang mengalirkan darah
Mengembara mencari muara
Sambil melantunkan mantra yang berguguran
Pada sebuah pagi terlelap
Panahmu terlepas dari genggaman dendam
Terasa perih menembus debur sanubariku
Sampai mitos tembok pun mengalirkan erangan
Menggelitik bayi-bayi dari gendongan
Segala menjadi gelap
Gentayangan di antara kehampaan akal
Biarlah suara-suara itu berziarah
Sementara terpaan angin masih menunggu
Dan suara kita menjelma luka
Yang mengalirkan darah
Mengembara mencari muara
|
dendam selalu berbalas
tiada henti berpacu dengan nafsu
jangan biarkan berkobar kemana-mana
padamkan dendam dengan kasih